Hari ini sudah hari ke 11 berdiam di rumah saja untuk menghindari penyebaran virus Corona. Bukan di rumah sih, di kosan. Saya sudah sebulan tidak pulang ke rumah. Saya takut kalau pulang akan menyebarkan virus ke rumah karena kalau pulang harus naik KRL yang susah sekali untuk melakukan physical distancing.
Jika teman-teman saya excited untuk bekerja dari rumah, saya sebenarnya tidak terlalu. Alasannya sih karena saya takut tidak fokus dan malah ketiduran. Kenyataannya berbanding terbalik, saya malah merasa lebih sibuk jika bekerja dari kosan dibanding dengan di kantor. Lebih sibuk karena biasanya pekerjaan dilakukan berdua (pairing) sekarang dikerjakan masing-masing untuk satu story. Selain itu, chat juga menjadi lebih ramai dan kita perlu responsif dengan waktu respon kurang dari 15 menit sehingga perlu siaga selalu.
Hal yang menjadi concern untuk isolasi diri ini sebenarnya adalah bagaimana kita makan. Minggu awal saya dan teman-teman kosan masih pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan selama seminggu seperti sayur-sayuran, daging ayam, teri, nugget, kornet, sarden, rolade, bakso, sosis dan bahan makanan yang bisa disimpan lainnya. Minggu selanjutnya saya dan teman-teman mulai takut untuk pergi keluar dan memutuskan untuk membeli bahan masakan secara online menggunakan Tanihub, Shopee dan Happy Fresh. Harganya tentu saja tidak semurah di pasar tapi masih lebih murah dibandingkan harus Gofood dan Grabfood selama 3 kali sehari setiap harinya. Selain itu, lebih terjamin.
Hari 1
Hari pertama bekerja di kosan saya dan teman-teman kosan panik. INTERNET MATI! Panik tidak panik sih. Alhamdulillah masih bisa tethering internet dengan koneksi ByU yang oke di kosan. Conference call, VPN dan building lancar. Tidak streaming-streamingan dulu untuk menghemat kuota. Internet provider sudah dihubungi berkali-kali dalam sehari dan katanya jaringan sedang diperbaiki. Ok we will wait until tomorrow. Saya pikir bekerja di rumah tidak akan lelah, ternyata badan pegal-pegal dan lemas. Saya memutuskan untuk langsung tidur setelah makan malam.
Hari 2
Internet masih belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Status tiket keluhan di customer site pun masih diperbaiki. Saya memutuskan untuk membeli kuota kembali. Teman kosan ada yang sakit dan saya pun masih merasa lemas sehingga hari ini kami tidak masak seperti hari sebelumnya. Makan pop mie dan telor to the rescue. Setelah jam kantor berakhir, saya langsung tidur lagi karena badan lelah.
Hari 3-4-5
Internet masih mati. Badan tiba-tiba meriang dan panas. Saat diperiksa dengan termometer kepit, suhu badan saya ternyata 38.8 derajat. Saya sempat khawatir saya terkena virus, tapi saya tidak batuk , pilek, atau sesak nafas sehingga saya bisa menenangkan diri. Saya mencoba konsultasi dokter secara online karena ke RS takutnya akan lebih riskan terpapar virus. Setelah konsultasi, saya disarankan meminum obat dengan paracetamol dan istirahat yang cukup. Alhamdulillah setelah menjalankan saran dokter, demam saya turun besoknya. Weekend pertama setelah bekerja di rumah saja dipakai lebih banyak untuk tidur-tidur saja. Saat hari Minggu, demam datang lagi sore hari, namun setelah minum paracetamol demamnya turun lagi
Hari 6
Alhamdulillah internet sudah lancar. Malam hari di hari ke-4 teknisi resmi dari provider datang jam 10 malam. Ternyata routernya yang rusak sehingga perlu diganti. Tidak ada hubungannya dengan kualitas jaringan yang sedang diperbaiki sebenarnya. Memang menguji kesabaran, wkwk.
Saya akhirnya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri karena demam masih sering datang di sore hari. Saya ke salah satu rumah sakit di dekat kosan dan tidak ada jadwal dokter umum. Ternyata pasien rawat jalan biasa dialihkan ke IGD. Setelah menjawab pertanyaan dokter, saya divonis mengidap penyakit demam berdarah. Saya diminta istirahat di rumah. Di rumah sakit tersebut sedang tidak tersedia pengecekan darah sehingga vonis tersebut hanya berdasarkan tanda-tanda atau symptomp yang saya alami.
Mengetahui hal tersebut, HR di kantor menyarankan saya untuk memeriksakan ulang ke rumah sakit lain yang lebih lengkap, yaitu MMC. Saya langsung ke sana dan benar saja layanan dokter umum dan laboratoriumnya masih dibuka. Saya kemudian melakukan dan pengecekan darah dan ternyata saya positif terkena tipes. Saya pun diminta istirahat di rumah dan minum obat secara teratur.
Hari 7-11
Hari-hari tipes ini saya jalani dengan hanya beristirahat saja di kosan. Saya beruntung saya memiliki teman kosan yang sangat baik yang memasakkan makanan untuk saya setiap hari sehingga saya tidak kesulitan mencari makanan di masa-masa sulit ini. Alhamdulillah di hari ke 11 saya sudah merasa baikan dan mulai masak bersama kembali. Memang berbeda rasanya saat sakit dan tidak #yaiyalah.
Semoga kita semua diberikan kesehatan dan bisa melewati pandemik ini dengan baik. Aamiin
Like this:
Like Loading...