Saya masih ingat Ibu saya melarang saya minum kopi saat masih bersekolah. Ibu saya bilang kalau kopi itu membuat bodoh. Tidak hanya ibu saya saja yang bilang begitu, saya juga pernah mendengarnya dari orang lain. Saya sebenarnya tidak terlalu percaya, namun saya sangat tidak mau menjadi bodoh wkwkk, jadi saya jaga-jaga dengan tidak meminum kopi. Terlebih lagi saat itu saya tidak pernah mencoba kopi yang manis, selalu kopi yang pahit yang disukai oleh bapak dan ibu saya saat itu sehingga saya memang tidak suka meminum kopi. Oh iya, jadi ingat, Ibu saya sangat suka kopi saat saya masih bersekolah. Bukan diminum, tapi dimakan masih dalam bentuk bubuk. Bahkan ibu saya lebih suka makan saat masih dalam bentuk biji utuhnya sebelum digiling. Lebih garing katanya. Namun setelah saya berkuliah, ibu saya mengurangi makan/minum kopi karena sudah tidak muda lagi katanya, jadi lebih mudah deg-degan.
Saya sendiri akhirnya menyukai kopi saat saya berkuliah. Sebagai mahasiswa di jurusan IT yang memiliki banyak tugas, saya pikir saya membutuhkan kopi agar bisa bergadang untuk menyelesaikannya. Saat kuliah, saya suka minum kopi instan dalam bentuk sachet. Rasanya manis dan tentu saja lebih murah. Saya suka menyetok beberapa sachet kopi untuk diminum ketika akan mengerjakan tugas walau sebenarnya efek kopi bagi saya mengalami sedikit delay. Saya tidak langsung merasa segar atau tidak mengantuk setelah meminum kopi. Yang terjadi malah kebalikannya, saya akan sangat mengantuk dan kemudian saya malah tertidur sebentar terlebih dahulu. Efek kopi baru terasa setelah tidur sebentar itu, mata saya segar dan kemudian tidak bisa tidur lagi hingga pagi harinya.
Saya sempat berhenti minum kopi. Saat itu, sekitar kuliah tingkat keempat, saya meminum kopi instan dalam bentuk botol. Setelah meminum kopi tersebut, saya merasa sangat deg-degan dan juga merasa hyperventilate. Saya kapok dan tidak meminum kopi lagi sampai sekitar 2 tahun kemudian. Saya mencoba meminum kopi lagi karena saat itu (sampai sekarang sih) coffee shop sedang menjamur. Saya pikir mungkin akan berbeda jika saya meminum kopi yang bukan kopi instan. Setelah saya mencoba kopi di salah satu coffee shop, ternyata aman dan tidak membuat deg-degan. Bahkan terasa nyaman di lambung *iklan*. Semenjak saat itu, saya jadi sering meminum kopi lagi dan bahkan sudah bisa meminum kopi instan. Walaupun sudah terbiasa meminum kopi lagi, efek tidak mengantuknya masih sama seperti dulu, baru terasa setelah tidur, wkwkkw.
kopi is the best kak, š
tapi kadang suka gak ngefek ketika lagi dibutuhkan hehehe
Wah penyuka kopi juga ya, tapi aku belum menyukai kopi apa adanya, alias masih suka kalau manis atau pakai susu XD
kuudah lupa rasa kopi š¤£
Wah mantap Mba, aku sudah agak kecandu rasa kopi, padahal tetap ngantuk