Saya sudah lama ingin ke kampus saya di Jalan Ganesha selama saya di Bandung, termasuk teman-teman saya yang lain yang kebetulan sedang di Bandung. Sayangnya tidak semua orang bisa masuk, hanya yang memiliki izin yang bisa masuk ke area kampus. Saya pernah mencoba ke sana, berdalih ingin ke ATM, namun akhirnya hanya diizinkan untuk ke ATM BNI, yang berada di dekat pos satpam. Sebenarnya bagus sih, untuk mencegah penularan virus, apalagi sebenarnya semua kegiatan belajar mengajar sudah dilaksanakan secara daring. Namun bagi saya, ke Bandung tanpa mengunjungi kampus seperti ada yang kurang. Walaupun sedang sakit, saya biasanya tetap mengunjungi kampus walau hanya untuk memandangi labtek 5 (kalau dipikir-pikir saya kurang kerjaan sekali). Mengunjungi kampus itu membangkitkan semangat lagi, mengingatkan saya berbagai kesulitan yang dialami di sini dan Alhamdulillah bisa dilewati. Mengingatkan saya juga tentang waktu yang seharusnya bisa saya pergunakan dengan lebih baik lagi.
Setelah itu saya tidak pernah mencoba masuk lagi karena sudah dipastikan tidak bisa masuk jika tidak punya izin. Saya hanya melewatinya saat meminjam sepeda Boseh yang ada di seberang parkiran sipil. Hingga suatu ketika teman saya yang bekerja dan sedang kuliah di sana menanyakan apakah saya mau mengunjungi kampus. Sebenarnya itu pertanyaan retoris, haha. Dia ingin berdiskusi dengan saya mengenai pengujian perangkat lunak. Sebenarnya diskusi ini bisa di luar kampus, namun fasilitasnya lebih bagus di gedungnya yang memiliki ruang rapat untuk menulis dan presentasi. Dia sudah bertanya ke dosennya, dan niat teman saya tersebut disambut baik. Saya diperbolehkan untuk datang ke kampus dan izin masuk kampus saya bisa diurus.
Saya diminta untuk memberikan identitas seperti nama, no KTP, email, dan no telepon. Sebenarnya diskusi niatnya dilakukan hari Minggu karena teman saya memiliki jadwal pelatihan pada hari Sabtu, namun ada kabar kalau hari Minggu belum tentu diizinkan untuk masuk kampus sehingga akhirnya permohonan izin diajukan di dua hari: Sabtu dan Minggu. Jika permohonan izin diterima, saya akan mendapat email persetujuan pada sore hari sebelumnya. Email persetujuan itu bukan langkah terakhir, saya masih harus mengisi aplikasi mawas diri (Amari) agar mendapatkan QR code yang digunakan sebagai akses masuk. Di aplikasi tersebut saya perlu mengisi identitas, tujuan dan gedung yang akan dikunjungi dan juga kondisi kesehatan terkini.
Saya sangat excited untuk masuk kampus. Akhirnya setelah beberapa bulan di Bandung bisa mengunjungi kampus. Saya merasa sangat norak XD. Kebetulan saya baru saja menemukan baju lama di kamar lama saya di Bandung. Ternyata batik SMA saya masih tersimpan di sana. Alhamdulillah masih muat (sebenarnya sudah muat kembali kata tepatnya haha). Saya pun berniat memakai batik itu untuk ke kampus karena saya ingat dulu saya pernah tidak bisa ikut study tour saat SMA. Teman-teman SMA saya berfoto menggunakan baju batik di suatu spot kampus. Saya pun berpikir kenapa saya tidak foto saja sekarang, walau feelnya beda sih, haha. Muka pun sudah tidak bisa dibohongi, tidak seperti anak SMA, haha. Akhirnya saya memakai baju batik SMA yang ternyata masih bagus dan malah jadi terlihat rapi untuk dipakai ke kampus.
Akses masuk hanya ada di gerbang utama di Jalan Ganesha. Saat masuk saya langsung disambut oleh satpam yang menanyakan apakah saya sudah memiliki QRCode. Di salah satu pilar di gerbang sudah tertempel QR scanner yang juga dilengkapi dengan pengukur suhu. Alhamdulillah QRCode saya dikenali dan suhu tubuh saya normal sehingga saya diizinkan masuk. Saya langsung berteriak senang di dalam hati wkwkwk. Kampus sangat sepi, bahkan saya hanya melihat satpam dan petugas kebersihan saat berjalan menuju gedung tujuan yang berada di samping perpustakaan pusat. Mau joget-joget di tengah jalan pun tidak ada yang terlihat memerhatikan. Oh iya, kolam intel bersih loh. Saat berjalan saya bertemu dengan beberapa kucing yang mengikuti saya dan teman saya. Sepertinya kelaparan karena tidak banyak orang di akhir minggu itu. Tidak ada sisa makanan di sampah juga karena sudah bersih. Saya tidak membawa makanan baik makanan kucing maupun manusia saat itu sehingga saya tidak bisa memberikan apa-apa. Sedih sekali sebenarnya, karena ada kucing yang terlihat lemas.
Sesampainya di gedung tujuan, ternyata pintu masuk gedung dikunci sehingga perlu mencari satpam terlebih dahulu untuk diminta dibukakan. Setelah bertemu dengan satpam yang berada di posnya, akhirnya pintu dapat dibuka. Teman saya memiliki janji untuk berdiskusi dengan mahasiswa lainnya sehingga saya menunggu di ruangannya terlebih dahulu. Keren ya sudah punya ruangan sendiri, kalau di kantor saya yang mempunyai ruangan sendiri itu yang sudah C-level hehehe. Akhirnya hari itu dilewati dengan diskusi dan foto-foto di berbagai sudut kampus (bagian dari kenorakan saya), dan jalan-jalan ke laboratorium untuk melihat alat-alat. Tidak ketinggalan promosi jurusan dari teman saya XD. Tidak terasa juga waktu tiba-tiba sudah sore padahal belum sempat membahas automation test. Alhamdulillah saya mendapat email persetujuan untuk masuk kampus kembali besoknya sehingga pembahasan automation test dilakukan di hari Minggu. Saya pun pulang setelah maghrib dan ternyata di depan labtek kembar ada lampu yang indah sekali (menurut saya).
Hari Minggu saya kembali ke kampus. Sebelumnya saya ke istek Salman dulu dan Alhamdulillah jam bukanya tidak mengikuti jam buka minimarket lainnya. Saya tidak membeli kaos kaki seperti biasanya, tetapi membeli makanan dan ciput rajut yang sangat murah namun bagus. Hari Minggu itu suasananya lebih sepi lagi. Satpam yang menjaga pun hanya beberapa dan tidak ada petugas kebersihan. Benar-benar seperti kampus milik sendiri, haha. Hari itu saya tidak memakai baju rapi, malah pakai baju olahraga karena memang niatnya saat itu kami akan olahraga keliling kampus sekalian melihat sudut sudut kampus yang tidak terlihat kemarin dan juga mencari kucing yang mungkin kelaparan. Saya senang sekali bisa mengenalkan Robot Framework ke teman saya, semoga benar-benar dipakai. Ternyata saya tidak lupa-luma amat dengan proses testing yang saya lakukan saat saya menjadi TE. Setelah sesi belajar selesai, saya dan teman saya akhirnya bisa dengan tenang jalan-jalan keliling kampus.
Kami niatnya sih lari ya, namun berakhir dengan lebih banyak berjalan. Kami juga berpatroli mencari kucing. Kami menemukan sekitar 28 lebih kucing (sempat lupa dihitung jadi tidak yakin). Uniknya, kucing ini lebih banyak ada di bagian tengah dibandingkan di bagian timur dan barat kampus. Kucing-kucing makan sangat lahap, mungkin karena belum makan seharian itu, huhu karena tidak ada orang. Makanan yang kami bawa itu 1 kg dan akhirnya habis. Oh iya, saat melewati area jurusan Fisika, kami mendengar kucing yang terjebak di atap dan ingin turun.
Kami mencoba berbagai cara untuk menurunkannya. Kami sudah mencoba mencari benda yang membuat kami lebih tinggi untuk mengambilnya, namun tidak bisa kami temukan. Saya sudah mencoba naik tempat sampah namun masih kurang tinggi. Mau mencari pertolongan orang lain pun tidak ada yang terlihat. Satpam ada di gerbang depan yang cukup jauh. Akhirnya kucing tersebut pun kabur dan tidak terlihat lagi walau sudah dipanggil-panggil. Akhirnya kami kembali karena sudah mau Maghrib.
Akhirnya selesai juga semua kegiatan di dua hari itu. Kami pulang sama seperti hari sebelumnya, namun saat mau keluar ternyata gedung sudah digembok hahaha. Mungkin satpam mengira sudah tidak ada orang di dalam gedung. Akhirnya kami mencari pintu keluar lainnya karena percuma saja teriak karena pos satpam cukup jauh. Kami mencoba akses lain di pintu PPNN namun ternyata juga tidak bisa dibuka dari dalam. Teman saya akhirnya ingat ada pintu darurat yang bisa dipakai untuk keluar yang berada di samping gedung. Saat pintu itu dibuka, ternyata alarm berbunyi hahaha. Seperti maling. Karena kami tidak merasa bersalah sih kami keluar saja melewati pintu tersebut. Tidak ada orang yang datang karena tidak ada orang lain atau mungkin juga satpam datang saat kami sudah menghilang wkwkwk. Tidak lupa saya mengunjungi atm BNI di seberang lapangan sipil untuk mengambil uang dengan pecahan 20ribu. Saya lupa kalau di samping kantor pun ada ATM pecahan 20ribu XD.